PARIWARA

Your Ad Here

Kamis, Juli 08, 2010

KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN

Landau (1982) telah mengusulkan hubungan dari risiko yang dibawa (risk bearing) dengan karakteristik inovasi akan membuat sebuah dasar klasifikasi entrepreneur. Gambler merupakan entrepreneur juga, tetapi selalu mempunyai karakteristik inovasi yang rendah dan risiko besar. Dreamer (pemimpi) adalah entrepreneur yang mempunyai inovasi yang tinggi, tetapi hanya mau menerima risiko yang rendah. Consolidator adalah entrepreneur yang hanya bisa menerima risiko rendah dan karakteristik inovasi yang rendah pula. Entrepreneur adalah seseorang yang mempunyai karakteristik inovasi yang tinggi dan risiko yang dihadapi atau dibawanya juga cukup tinggi.

Kuratko dan Hodgetss (2001) menyebutkan ada 10 karakteristik dari entrepreneur yaitu:
1. Entrepreneur adalah pelaku bukan pemikir
2. Entrepreneur dilahirkan, bukan dibuat atau diciptakan
3. Entrepreeur selalu menjadi penemu/pencipta sesuatu
4. Entrepreneur adalah akademisi dan tidak bisa menyesuaikan dalam masyarakat
5. Entrepreneur harus memenuhi the profile
6. Kebutuhan entrepreneur adalah uang
7. Kebutuhan entrepreneur adalah keberuntungan
8. Ketidaktahuan merupakan kebahagian bagi entrepreneur
9. Entrepreneur menginginkan keberhasilan, tetapi pengalaman menyatakan tingkat kegagalan cukup tinggi
10. Entrepreneur adalah sangat pengambil risiko (gamblers)

Karakteristik ini sangat memberikan pandangan kepada semua pihak bahwa entrepreneur selalu membawa risiko dan inovasi. Pada sisi lain Kao (1991) menyebutkan ada 11 karakteristik entrepreneur yaitu:
1. Total komitmen, penentu, dan melindungi
2. Dorongan untuk mendapatkan dan bertumbuh
3. Orientasi kepada kesempatan dan tujuan
4. Mempunyai inisiatif dan tanggung jawab personal
5. Pemecah persoalan secara terus menerus
6. Memiliki realisme dan dapat bercengkerama (humor)
7. Selalu mencari dan menggunakan umpan balik (feedback)
8. Selalu fokus pada internal
9. Menghitung dan mencari risiko
10. Kebutuhan yang kecil untuk status dan kekuasaan
11. Memiliki integritas dan reliabilitas

Sukardi (1991) menyebutkan ada 9 karakteristik tingkah laku wirausahawan yaitu:
1. Sifat instrumental
2. Sifat prestatif
3. Sifat keluwesan bergaul
4. Sifat kerja keras
5. Sifat keyakinan diri
6. Sifat pengambil risiko
7. Sifat swakendali
8. Sifat inovatif
9. Sifat kemandirian

Menurut Boyd dan Gumpert (1983) bahwa para entrepreneur banyak menemui tekanan setiap inovasi yang dikerjakannya. Sumber tekanan tersebut dapat diidentifikasi dari empat penyebab yaitu: kesepian, terbenam dalam bisnis yang dikerjakan, persoalan-persoalan pegawai, dan kebutuhan akan keberhasilan. Ada lima persoalan penting yang harus dikerjakan agar tekanan tersebut dapat diatasi yaitu:
  1. Membuat networking: kesepian yang dihadapi dilakukan dengan membuat hubungan baik dengan berbagai pihak sehingga bisa bercerita soal situasi yang dihadapi.
  2. Keluar dari persoalan secara total: pada saat tidak bekerja seperti hari libur atau akhir pekan entrepreneur harus melepaskan semua pekerjaan dan tidak menerima laporan sehingga tubuh dapat kesegaran.
  3. Berkomunikasi dengan pekerja: entrepreneur harus mau membuka pintu dan berdiskusi dengan karyawan. Hubungan yang baik dengan karyawan akan membantu entrepreneur menghadapi persoalan yang dihadapi.
  4. Menemukan kepuasan di luar perusahaan: entrepreneur dapat melakukan kegiatan di luar perusahaan untuk mendapatkan kepuasan sehingga bisnis yang dikerjakan tidak menjadi persoalan.
  5. Pendelegasian: entrepreneur harus bisa mendelegasikan pekerjaan kepada karyawan dan pekerjaan tidak dipegang sendiri seluruhnya.

0 komentar:

Posting Komentar