PARIWARA

Your Ad Here

Selasa, Januari 08, 2019

BUDAYA ORGANISASI

Beberapa pengertian budaya organisasi telah dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah Susanto (1997) memberikan definisi budaya organisasi sebagai nilai-nilai yang menjadi pedoman sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan sehingga masing-masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada dan bagaimana mereka harus bertindak atau berperilaku. Robbins (2006) menyatakan bahwa budaya organisasi adalah suatu makna bersama yang dianut oleh semua anggotanya yang membedakan organisasi satu dengan yang lainnya.
Wirawan (2007), merangkum budaya  organisasi sebagai: norma, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat dan sebagainya (isi budaya organisasi) yang dikembangkan dalam waktu yang diajarkan kepada anggota baru serta diterapkan dalam aktivitas organisasi sehingga mempengaruhi pola pikir, sikap,dan perilaku anggota organisasi dalam memproduksi produk,  melayani para konsumen dan mencapai tujuan organisasi. Budaya organisasi  merupakan satu set kompleks keyakinan, asumsi, nilai  dan simbol-simbol, yang digunakan dalam menentukan jalan  dimana organisasi melakukan bisnis (Barney dalam Mansor et al., 2010).

Organisasi dapat menjadi  sebuah  instrumen keunggulan yang  kompetitif dan utama, bila budaya organisasi  dapat  mendukung strategi  dari sebuah  organisasi, dan bila budaya organisasi mampu menjawab serta mengatasi tantangan lingkungan secara tepat dan cepat (Soedjono, 2005). Robbins (2006) berpendapat bahwa budaya organisasi merupakan suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu atau sistem makna bersama yang dihargai oleh organisasi. Oleh karena itu, pada era globalisasi saat ini perusahaan memiliki sebuah konsekuensi tersendiri untuk dapat menyesuaikan budaya organisasi perusahaan dengan lingkungannya agar dapat memberikan performa terbaik untuk lingkungan eksternal dan menghasilkan sistem yang baik di dalam lingkungan internalnya.
Robbins (2006) memberikan Karakteristik Budaya Organisasi sebagai berikut:  
  1. Inovasi dan keberanian mengambil risiko (inovation and risk taking), adalah sejauh mana organisasi mendorong para karyawan bersikap inovatif dan berani mengambil resiko. Selain itu bagaimana organisasi menghargai tindakan pengambilan risiko oleh karyawan dan membangkitkan ide karyawan;
  2. Perhatian terhadap detail (attention to detail), adalah sejauh mana organisasi mengharapkan karyawan memperlihatkan kecermatan, analisis dan perhatian kepada rincian.
  3. Berorientasi kepada hasil (outcome orientation), adalah sejauh mana manajemen memusatkan perhatian pada hasil dibandingkan perhatian pada teknik dan proses yang digunakan untuk meraih hasil tersebut.
  4. Berorientasi kepada manusia (people orientation), adalah sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek hasil-hasil pada orang-orang di dalam organisasi.
  5. Berorientasi tim (team orientation), adalah sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim tidak hanya pada individu-individu untuk mendukung kerjasama.
  6. Agresifitas (aggressiveness), adalah sejauh mana orang-orang dalam organisasi itu agresif dan kompetitif untuk menjalankan budaya organisasi sebaik-baiknya.
  7. Stabilitas (stability), adalah sejauh mana kegiatan organisasi menekankan status quo sebagai kontras dari pertumbuhan.

Smircich (1983)  dalam  Kreitner dan Kinicki (2003) mengemukakan bahwa terdapat Empat Fungsi Budaya Organisasi, yaitu :
  1. Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya, budaya organisasi membantu perusahaan dalam mengkomunikasikan visi, misi, dan serangkaian tujuan ynag menjadi identitas perusahaan kepada karyawannya.
  2. Memudahkan komitmen kolektif, merupakan sikap di mana karyawan merasa bangga menjadi bagian darinya.
  3. Mempromosikan stabilitas sistem sosial, mencerminkan taraf di mana lingkungan kerja dirasakan positif dan mendukung, dan konflik serta perubahan diatur dengan efektif. Membentuk perilaku dengan membantu manajer merasakan keberadaannya,
  4. Membantu karyawan memahami mengapa organisasi melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana perusahaan bermaksud mencapai tujuan jangka panjangnya.

Menurut Robbins (2006), budaya menjalankan sejumlah fungsi di dalam suatu organisasi. Adapun Fungsi Budaya Organisasi tersebut adalah :
  1. Budaya mempunyai peran menetapkan tapal batas, artinya budaya menciptakan pembeda yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
  2. Budaya memberikan rasa identitas ke anggota-anggota organisasi.
  3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri pribadi seseorang.
  4. Budaya itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.
  5. Budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan pengendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan.
SUMBER: Dari berbagai sumber.


Menerima:
Murah, Cepat, dan Terpercaya
Baca Selengkapnya....