PARIWARA

Your Ad Here

Selasa, Oktober 03, 2006

PENGERTIAN JASA

Pada dasarnya masyarakat awam seringkali merancukan istilah produk (product), barang (goods), dan jasa (service). Sesungguhnya ada beberapa perbedaan pokok dari ketiga kata tersebut. Dotchin dan Oakland (1994:11) mendefinisikan “product are actually combinations of service and goods elements, with one dominating and presenting the prime characteristic”. Sementara bila melihat definisi yang dikemukakan Kotler (2000:394), produk mencakup pengertian yang lebih luas.

Product is anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Product that are marketed include physical goods, service, experiences, event, persons, place, properties, organizations, information and ideas.

Dari definisi di atas, barang dan jasa merupakan bagian dari produk. Kalau barang digambarkan sebagai benda atau objek fisik (things) sedangkan jasa digambarkan sebagai ide atau konsep (Fitzsimmons, 1999:30). Memang begitu banyak para ahli pemasaran telah mencoba mengembangkan deskriptif definitif mengenai jasa, namun Belum ada definisi yang disepakati secara universal (Payne, 2000:7). Bahkan dalam Collins Concise Dictionary 1989 (Johns, 1999:958) menuliskan ’30 different definitions for ‘service’, and much of this richness may be found in the use of ‘service’ in the management literature’.

Adapun beberapa pengertian jasa (service) yang dikemukakan oleh para pakar pemasaran dapat diuraikan sebagai berikut :
Service are those separately indentifiable, essentially intangible activities which provide satisfaction and there are not necessarily tied to a sale of product or another sevice. To produce a service may or may not require the use of tangible goods. However when such use is required, there is no transfer of title (permanent ownership) to these tangible goods.
(Stanton et al., 2002:494)

A service is any activity or performance that one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything. It’s production may or may be tied to a physical product. (Kotler, 2000:455).

Berdasarkan definisi tersebut, baik Stanton maupun Kotler menyatakan bahwa jasa pada dasaranya mrupakan suatu yang tidak berwujud, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam memproduksi suatu jasa dapat menggunakan bantuan suatu produk fisik tetapi bisa juga tidak. Disamping itu juga jasa tidak mengakibatkan peralihan hak suatu barang secara fisik, jadi jika seorang pemberi jasa menyampaikan jasanya kepada orang lain maka tidak ada peralihan hak milik secara fisik.

Sedangkan menurut Lovelock (2001:6), bahwa jasa juga merupakan aktivitaas yang dapat menciptakan nilai bagi pelanggan. Adapun pengertian jasa menurut Lovelock (2001:6) adalah:
Service are activitieseconomic that create value and provide at specific times and places, as a result of bringing about a desire change in-or on behalf of-the recipient of the service.
Setiap produk/jasa berkaitan secara hirarkis dengan produk-produk tertentu lainnya. Hirarki ini bermula dari kebutuhan dasar sampai dengan item tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. Hirarki dari produk terdiri atas tujuh tingkatan (Kotler, 2000:455), yaitu :
1. Need family, yaitu kebutuhan inti/dasar yang membentuk product family, seperi rasa aman, keuntungan dalam menggunakan produk/jasa tertentu.
2. Product Family, yaitu seluruh kelas produk/jasa yang dapat memuaskan suatu kebutuhan inti/dasar dengan tingkat keefektifan yang memadai. Misalkan tabungan, penghasilan.
3. Product classs, yaitu sekumpulan produk/jasa di dalam product family yang dianggap memiliki hubungan fungsional tertentu. Misalkan instrument finansial.
4. Product line, yaitu sekumpulan produk didalam product class yang berhubungan erat disebabkan karena fungsinya sama, dijual pada kelompok konsumen yang sama dan harganya berada dalam skala yang sama.
5. Product type, yaitu item-item dalam suatu lini produk yang memiliki bentuk tertentu dari sekian banyak kemungkinan bentuk produk.
6. Brand, yaitu nama yang dapat dihubungkan atau diasosiasikan dengan satu atau lebih item dalam lini produk yang digunakan untuk mengidentifikasikan sumber atau karekter item tersebut.
7. Item, yaitu suatu unit khusus dan suatu merek atau lini produk yang dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan, atau atribut lainnya.
Jasa juga merupakan setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud atau tidak pula berakibat kepemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.



Sumber :

Fitzsimmon, James A., 1999. Service Management For Competitive Advantange. McGraw-Hill, Inc, New York.

Kotler, Philip, 2000. Marketing Management. The Millenium Edition. Prentice Hall Internasional Inc. USA.

Lovelock, Christopher H. 2001. Service Marketing: Tehnology, People, Strategy, Second Edition. USA : Prentice Hall International.

Nursaban Rommy Sulaeman, 2004. Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan pada Bank BNI Cabang Kendari di Kota Kendari. Tesis Program Pascasarjana Magister, Ilmu Ekonomi Manajemen, Universitas Padjadjaran, Bandung (tidak dipubikasikan).

Payne, Andrian. 2000. The Essence of Service Marketing. Mc Graw Hill, USA.

Stanton, William J., Michael T. Etzel, and Bruce J. Walker. 2002. Fundamentals of Marketing, 10th Edition. McGraw-Hill Intenational, Singapore
.

0 komentar:

Posting Komentar